Hai kamu,
Mungkin surat ini akan langsung menyerang bagian paling sentimentil
Kita sudah sama-sama tahu
Apakah ini hanya penyederhanaan perasaan? Apakah ini baik untuk kita?
Dengarlah, ini sungguh jauh dari apa yang diinginkan serentet kepala dan hati
Dariku,
Mungkin surat ini akan langsung menyerang bagian paling sentimentil
Mungkin ini
akan menusuk nadi lalu mematikan asa yang tertata rapi
Tapi kamu tidak
akan merasakannya sendiri
Aku menemani lewat
kehadiran yang transparan
Aku menemani
lewat kekecewaan yang mulai merasuki
Kita sudah sama-sama tahu
Kita pun sudah
sama-sama takut ada luka baru yang berlanjut
Kita seperti
yakin terhadap kisah yang sudah tak meyakinkan
Januari seperti
penghentas segala janji
Tak pernah
kurasakan perubahan perasaan secepat yang kini kita dapatkan
Angan-angan
yang sempat berterbangan mulai jatuh perlahan-lahan
Hati memasuki
masa transisi, lalu kita berada di tahap uji coba atas hubungan ini
Maaf atas luka
mula-mula karena waktu yang kurang bekerja atas kita
Bukannya aku
atau kamu yang kurang berusaha memperjuangkannya, tapi entahlah
Kamu yang
selalu jadi terdahulu lewat pencarianku yang masih berbentuk abu-abu, kini
menjadi objek yang terlalu biasa dikadar mata hatiku
Kamu yang
terselip dalam doa setiap jemari ini terlipat, kini sama sekali tak dapatkan
tempat
Ada yang aneh
dari kita sejak pertemuan-pertemuan itu secara sederhana tiba
Baru saja aku
percaya akan ada cerita-cerita selanjutnya tentang kita, namun segalanya pupus
sejak beberapa sifatmu tak lulus terutus.
Apakah ini hanya penyederhanaan perasaan? Apakah ini baik untuk kita?
Dengarlah, ini sungguh jauh dari apa yang diinginkan serentet kepala dan hati
Aku tak pernah
ingin berhenti
Tapi cinta
seperti tak punya lanjutan aba-aba untuk menyuruhku berlari dan siaga akan
rangkaian rasa
Mungkin memang
begini situasi yang harus dipahami masing-masing hati
Jika kemarin
kita pura-pura buta akan kenyataan, seharusnya sekarang tidak lagi
Jika nanti kita
tak dipersatukan oleh Tuhan, aku akan memegang segala kenangan ini di tempat
yang teristimewa
Iya, pada
sudut-sudut hati yang akan kubuka sesekali
Pena cerita kita masih bisu
Pena cerita kita masih bisu
Ini hanya opini
hati yang tak bergerak lagi
Aku tidak tahu
kemana nantinya kita akan menuju, biarlah jemari-jemari Tuhan yang melanjutkan
Berserah adalah
nada terbaik pada masa-masa terburuk, kan?
Dariku,
seseorang yang
pernah memiliki rasa yang kini tidak lagi sama.
0 Response to "Rasa yang tidak lagi sama"
Post a Comment