Puisi Cinta Galau Romantis

Surat tangis untukmu

Aku tahu surat ketikan ini tidak ada aroma romantisnya. Namun, maaf. Aku hanya ingin kamu memahami dengan sempurna arti tulisanku ini agar kamu mudah mengerti maknanya tanpa harus mengernyitkan keningmu untuk mengartikannya.

Pikiranku baru saja berkelana ke tempat yang jauh. Ke tempat dimana air mata lebih sering turun daripada hujan. Ke tempat dimana jarak antara langit dan bumi lebih dekat dari dua pasang sorot mata yang tak bisa bertemu.

Sudah terlalu lama matamu tak kunjung melihat perubahanku, lalu kau mulai menyalahkan keadaan. Lantas, apa yang kau perbuat selama perubahanku. Egomu terlalu tinggi sehingga menjadikan berbagai peraturan yang tak sewajarnya.

Kamu selalu menganggap aku jahat. Aku selalu kau salahkan. Aku terima karena aku tahu pertengkaran kita hanya emosi sementara. Aku selalu menyayangimu walaupun kau tak sadari itu.

Sekarang, di saat aku akan merayakan hari bahagiamu, pertengkaran datang kembali. Kamu bereaksi berlebihan. Aku hanya mohon jangan tuduh aku menyayangi orang lain. Kamu tidak tahu bagaimana rasanya dituduh melakukan hal yang tidak dilakukan. Sakit rasanya.

Bukti apa lagi yang kau minta? Aku tidak pernah memilih orang lain selain kamu. Hanya kamu yang ada di dalam setiap hembusan nafasku. Haruskah aku berteriak dan mengatakan kalau aku menyayangimu, bukan dia?

Kini, aku letih memberi maafmu. aku serahkan semua keputusan padamu. Renungkanlah. Aku memang buruk namun aku pantas untuk dihargai.

Terima kasih sudah mau membaca suratku. Hatiku sekarang tumbuh lebih kuat. Tidak akan kupaksakan lagi perasaanmu untuk terus menjadi milikku. Terserah padamu sekarang. Namun, satu hal yang perlu kau tahu, cintaku tidak pernah terbagi menjadi dua untuk kamu dan dia, cintaku hanya satu untuk kamu semua.