Cerita Humor Misteri - kali ini saya akan menceritakan cerita fiksi atau cerita dongeng para kumpulan hantu yang ada di Indonesia dengan sedikit humor. Denger kata hantu bulu kuduk udah mulai bergetar nih ndan, apalagi menulisnya hehee.
Ini adalah malam jum'at. Malam dimana para setan diberi kebebasan untuk jalan-jalan lazimnya malam minggu bagi manusia. Ketika waktu hampir pukul 12 malam waktu kuburan setempat, semua setan berdandan layaknya selebritis yang mau pentas. Suster ngesot merias wajahnya dengan menor meski roknya begitu dekil karena dipakai ngesot. Tuyul mengusap kepala botaknya dengan ludah hingga terlihat mengkilap. Di kamarnya, si cantik kunti sedang memilih baju setelah keramas menggunakan shampo anti ketombe, anti jamur, anti pecah, dan anti karat. Tubuhnya yang langsing begitu seksi meski tanpa kaki. Sedangkan sundel bolong sedang berdiri membelakangi cermin dengan raut muka bangga. Berkat obat serangga, punggung bolongnya sudah bebas belatung, bebas kuman, dan bebas formalin. Seorang, eh sepocong Ibu sedang membenarkan tali pocong anaknya, "Ingat nak, jangan berjudi, jangan mabuk-mabukan. Pulanglah sebelum shubuh. Jangan sampai ketemu Ustadz yang hendak ke Masjid. Bisa hangus kamu," nasehatnya pada anaknya yang akan Hang-out dengan teman geng Pocong.
Tepat jam 12, gerbang kuburan dibuka. Seketika mereka berhamburan keluar untuk mencari hiburan. Gerombolan pocong yang tergabung dalam geng Pocong langsung menuju maskas di bawah pohon melinjo untuk pesta miras.
"Eh, elu nggak jalan ama cewek lu si Kunti?" tanya salah satu pocong pada temannya dalam geng.
"Dia cuma ngajak ketemuan. Sekarang nunggu di jembatan ujung jalan. He...he... " Pocong Lakiyo nyengir. Terlihat sebaris gigi tak rapi dan tak putih.
"Terus ngapain lu kesini?"
Dengan memasang tampang afgan nahan berak, pocong akhirnya mengutarakan niatnya, "itu dia masalahnya. Gue minta lu nganter gue. Perasaan gue nggak enak. Garing, galau ringan."
"Malu ama muka. Masak muka serem gitu ketemuan aja minta dianterin. Ogah ! Males gue kalo lewat depan bioskop itu. Manusia sekarang pada sadis melecehkan kita lewat film. Masak kita digambar ngelemprak dengan tulisan POCONG NGESOT. Sebelahnya parah lagi, POCONG MANDI GOYANG PINGGUL. Sejak kapan kita bisa mandi sambil goyang pinggul? Mandi aja nggak pernah kan kita? Mereka fitnah seenaknya. Sakit ati gue !" gerutu pocong yang di ketahui matinya ketiban semut yang sedang pegangan tiang listrik.
"Santai aja bro. Gue ngeliat tulisan POCONG VS KUNTILANAK aja nggak marah. Padahal jelas-jelas yang sebenarnya adalah pocong love kuntilanak. Biarin manusia begitu. Dulu waktu kita masih hidup juga sering membuat fitnah. Ikhlasin aja. Ayo ah anterin gue," paksa si Pocong Lakiyo yang sudah tak sabar bertemu kekasih hatinya.
"Ogah ! Mending gue konsen latihan ama geng. Bentar lagi kan kita mau bikin boyBand"
"Busyet... Mana ada BoyBand idungnya ditutup kapas." Sinis Pocong Lakiyo.
"So What Gitu Lho..eeee...."
Brukk...!
Sebuah suara yang tercipta karena tersungkurnya calon personil BoyBand itu karena akibat berambisi menirukan tangan rapper. Lupa bahwa tangannya terbalut kafan. Dengan susah payah si Pocong mencoba bangkit, lalu berkata, "belum ada kan boyBand pake upil kapas?"
Pocong Lakiyo menggeleng dengan mulut menganga. Bau busuk seketika menyebar.
"Ah, encok gue bisa kambuh lagi nih. Eh, gue gabung ama yang lain dulu ya? Lagi pengen mabok nih. Bir cap kemenyan cihuy. Pocong Kardi yang bawa. Katanya barang import. Lagian kalo gue ngikut elu, ntar cerita ini jadi kebanyakan tokoh dan menggeser peran elu. Bikin pusing penulisnya nanti. Ha..ha.... Paypay... " Tawa pocong sambil berlalu, meninggalkan sahabatnya dalam kemelut garing alias galau ringan.
Demikian lah cerita humor mistery versi saya, tunggu cerita selanjutnya disini yaa.
Ini adalah malam jum'at. Malam dimana para setan diberi kebebasan untuk jalan-jalan lazimnya malam minggu bagi manusia. Ketika waktu hampir pukul 12 malam waktu kuburan setempat, semua setan berdandan layaknya selebritis yang mau pentas. Suster ngesot merias wajahnya dengan menor meski roknya begitu dekil karena dipakai ngesot. Tuyul mengusap kepala botaknya dengan ludah hingga terlihat mengkilap. Di kamarnya, si cantik kunti sedang memilih baju setelah keramas menggunakan shampo anti ketombe, anti jamur, anti pecah, dan anti karat. Tubuhnya yang langsing begitu seksi meski tanpa kaki. Sedangkan sundel bolong sedang berdiri membelakangi cermin dengan raut muka bangga. Berkat obat serangga, punggung bolongnya sudah bebas belatung, bebas kuman, dan bebas formalin. Seorang, eh sepocong Ibu sedang membenarkan tali pocong anaknya, "Ingat nak, jangan berjudi, jangan mabuk-mabukan. Pulanglah sebelum shubuh. Jangan sampai ketemu Ustadz yang hendak ke Masjid. Bisa hangus kamu," nasehatnya pada anaknya yang akan Hang-out dengan teman geng Pocong.
Tepat jam 12, gerbang kuburan dibuka. Seketika mereka berhamburan keluar untuk mencari hiburan. Gerombolan pocong yang tergabung dalam geng Pocong langsung menuju maskas di bawah pohon melinjo untuk pesta miras.
"Eh, elu nggak jalan ama cewek lu si Kunti?" tanya salah satu pocong pada temannya dalam geng.
"Dia cuma ngajak ketemuan. Sekarang nunggu di jembatan ujung jalan. He...he... " Pocong Lakiyo nyengir. Terlihat sebaris gigi tak rapi dan tak putih.
"Terus ngapain lu kesini?"
Dengan memasang tampang afgan nahan berak, pocong akhirnya mengutarakan niatnya, "itu dia masalahnya. Gue minta lu nganter gue. Perasaan gue nggak enak. Garing, galau ringan."
"Malu ama muka. Masak muka serem gitu ketemuan aja minta dianterin. Ogah ! Males gue kalo lewat depan bioskop itu. Manusia sekarang pada sadis melecehkan kita lewat film. Masak kita digambar ngelemprak dengan tulisan POCONG NGESOT. Sebelahnya parah lagi, POCONG MANDI GOYANG PINGGUL. Sejak kapan kita bisa mandi sambil goyang pinggul? Mandi aja nggak pernah kan kita? Mereka fitnah seenaknya. Sakit ati gue !" gerutu pocong yang di ketahui matinya ketiban semut yang sedang pegangan tiang listrik.
"Santai aja bro. Gue ngeliat tulisan POCONG VS KUNTILANAK aja nggak marah. Padahal jelas-jelas yang sebenarnya adalah pocong love kuntilanak. Biarin manusia begitu. Dulu waktu kita masih hidup juga sering membuat fitnah. Ikhlasin aja. Ayo ah anterin gue," paksa si Pocong Lakiyo yang sudah tak sabar bertemu kekasih hatinya.
"Ogah ! Mending gue konsen latihan ama geng. Bentar lagi kan kita mau bikin boyBand"
"Busyet... Mana ada BoyBand idungnya ditutup kapas." Sinis Pocong Lakiyo.
"So What Gitu Lho..eeee...."
Brukk...!
Sebuah suara yang tercipta karena tersungkurnya calon personil BoyBand itu karena akibat berambisi menirukan tangan rapper. Lupa bahwa tangannya terbalut kafan. Dengan susah payah si Pocong mencoba bangkit, lalu berkata, "belum ada kan boyBand pake upil kapas?"
Pocong Lakiyo menggeleng dengan mulut menganga. Bau busuk seketika menyebar.
"Ah, encok gue bisa kambuh lagi nih. Eh, gue gabung ama yang lain dulu ya? Lagi pengen mabok nih. Bir cap kemenyan cihuy. Pocong Kardi yang bawa. Katanya barang import. Lagian kalo gue ngikut elu, ntar cerita ini jadi kebanyakan tokoh dan menggeser peran elu. Bikin pusing penulisnya nanti. Ha..ha.... Paypay... " Tawa pocong sambil berlalu, meninggalkan sahabatnya dalam kemelut garing alias galau ringan.
Demikian lah cerita humor mistery versi saya, tunggu cerita selanjutnya disini yaa.